Rabu, 20 Juni 2012

ALASAN INVESTASI EMAS

12 Alasan Investasi Emas

Hal yang menarik untuk saya sampaikan disini adalah tentang 12 alasan mendasar, mengapa kita berinvestasi pada emas :

1. Penurunan Nilai Mata Uang Global,

Seluruh mata uang kertas turun nilainya dari waktu ke waktu karena uang baru terus “dicetak” ke masyarakat kapan saja dan berapa saja pemerintah mau, yang akibatnya terjadi inflasi. Inflasi terjadi karena “banyaknya uang beredar” di masyarakat yang TIDAK diiringi dengan peningkatan produksi barang-barang riil atau biasa disebut GDP. Berbicara mata uang kertas, tentu tidak terlepas dengan dolar Amerika (US$), dimana seperti yang pernah saya sampaikan dalam blog ini tentang “kehancuran US$” bahkan sampai saya tulis cerita imaginer “pembubaran uang dolar Amerika” serta banyak tulisan di blog ini mengaitkan emas dengan US$ yang pada intinya, US$ secara fundamental dan teknikal sudah sangat lemah sehingga dapat “jatuh” secara dramatis. Bahkan kondisi demikian kalau melihat Rupiah menguat terhadap dolar Amerika sudah hampir 2 bulan ini sebenarnya suatu bukti dan pertanda kondisi yang dijelaskan diatas, kecuali memang pemerintah Indonesia sendiri yang mengehndaki Rupiah melemah terhadap dolar AS seperti yang sering dibahas di media masa karena, Indonesia lebih senang Rp melemah terhadap dolar AS agar barang ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar global karena seolah-olah barang Indonesia harganya murah. Oleha karena itu, sebagai langkah awal yang harus kita ambil dalam menyikapi kondisi tersebut maka memilih investasi dalam bentuk benda nyata (tangible asset) khususnya benda yang sangat istimewa yaitu EMAS, dimana dalam kondisi krisis akan harganya akan naik sangat signifikan seperti yang pernah saya bahas dalam blog ini.

2. Peningkatan Permintaan Investasi Emas

Banyak ahli percaya bahwa ketika masyarakat dunia sadar tentang “Emas adalah Uang yang sesungguhnya” serta merupakan cara investasi retail yang paling aman, maka otomatis akan beralih ke Emas dan meninggalkan atau mengalihkan investasi yang selama ini banyak yang mempercayakanya kepada uang kertas (tabungan, deposito, dll) serta produk investasi financial lainya yang berbasis uang kertas, yang akibatnya terjadi peningkatan permintaan Emas untuk investasi.

3. Merosotnya Kondisi Keuangan Amerika

Fiskal gap negara Amerika Serikat untuk dimasa depan (jatuh tempo tahun 2008-2030) mencapai US$ 76 Trillion (76.000.000.000.000 US$ = Rp. 706.800.000.000.000.000 tujuh ratus enam ribu delapan ratus triliun rupiah). Kebutuhan anggaran belanja dimasa depan tidak sebanding dengan pemasukan pajak dari masyarakat Amerika.  Sejak tahun 2001 Amerika telah menghabiskan lebih dari US$ 800 Billion (milyar) untuk perang melawan teroris, Irak, Afganistan dan negara-negara lainnya. tahun 2008 anggaran sekitar US$ 200 Billion untuk biaya perang Irak ditambah dengan anggaran rutin belanja militernya rata-rata sebesar US$ 500 Billion /tahun dan terus naik. Defisit neraca perdagangan sampai 800 billion US$ pertahun. Dan kondisi demikian sepertinya akan terus berlanjut, sehingga kondisi keuangan Amerika akan terus merosot.

4. Meningkatnya Supply Uang yang berlebihan di Amerika dan Negara lain di Dunia

Seperti yang pernah dikatakan Ben Bernanke (chairman the FED saat ini), The FED punya kewenangan untuk mencetak uang baru dan jika diperlukan, the FED akan menggunakan kewenangan tersebut untuk menangkal deflasi. Langkah yang diambil the FED ini banyak diikuti negara lain di dunia dan akibatnya uang kertas secara global mengalami peningkatan supply. Disamping itu, langkah stimulus ekonomi yang dilakukan oleh Ben Bernanke dengan terus memotong suku bunga the FED terus dikritisi oleh pendahulunya Alan Greenspan dengan mengatakan, “Bila dibiarkan inflasi terus tumbuh, pertumbuhan akan turun, rakyat akan menderita dengan penurunan taraf hidup dan Amerika sangat mungkin menghadapi stagflation”. Stagflation berarti terjadi kondisi yang stagnan yang dicirikan oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi, dan tingginya pengangguran sehingga inilah pemicu terjadinya resesi. Kondisi demikian, tentunya sangat baik untuk menciptakan kenaikan harga EMAS.

5. Supply Emas di Dunia Terbatas

Secara hitungan kasar, tambang emas di dunia hanya mampu men-supply rata-rata 2500 ton Emas per tahun, sementara itu untuk memenuhi permintaan Emas “tradisional” (perhiasan, pemakaian industry, dll) saja tidak mencukupi, sehingga Emas selalu menjadi barang langka. Emas digali terus dari perut bumi dan terakumulasi dipermukaan bumi. Emas tidak dikonsumsi, jadi jumlahnya terakumulasi, meskipun demikian Emas selalu menjadi barang langka karena seluruh Emas yang ada dipermukaan bumi yang telah ditambang saat ini sejak pertama kali Emas ditemukan hanya berkisar 150.000 – 160.000 ton saja, artinya hanya 1,5% - 1,6% saja kenaikan supply nya setiap tahun dan ini seiring dengan pertambahan penduduk di bumi ini, sehingga Emas selalu “langka”. Sehingga turunya harga Emas sering diakibatkan oleh pelepasan cadangan emas oleh bank central didunia walau pun hanya sekedar isu pelepasan Emas, misalnya isu pada tahun 2008 yang diumumkan oleh pejabat keuangan AS bahwa AS mendukung rencana penjualan emas oleh IMF, maka pasar langsung merespon negative sehingga harga emas langsung turun padahal belum tentu IMF benar-benar melepas emasnya.  Mengapa saya katakana demikian karena isu serupa sudah sering disampaikan sejak tahun 1999 dan 2005. Inilah cara AS dan IMF serta Bank-bank central di negara-negara besar (khususnya yang memiliki cadangan Emas terbesar) “bermain” dalam harga Emas.

6. Adanya Mekanisme “leasing” Emas antara Bullions Bank dengan Bank Central

Ketidak seimbangan antara supply and demand Emas terkait dengan minimnya supply dari tambang emas di dunia seperti penjelasan poin 5, kondisi ini dimanfaatkan bank central untuk memobilisasi cadangan Emasnya ke pasar dengan cara “leasing” Emas. Dari data yang ada terdapat sekitar 10.000 – 16.000 ton Emas di pasar dunia berasal dari bank central  dengan mekanisme “leasing” Emas kepada bullion bank. Atau dengan kata lain supply Emas dipasar Emas dunia sekitar 30-50% dari total cadangan Emas di bank central seluruh dunia yang di “leasing” kan. Dan ini menjadi hutang Bullion Bank kepada Bank Central, yang mana ini menjadi konter penjualanya mereka dalam transaksi Emas di pasar dunia.

Beberapa aspek kolusi dalam praktek kartel Emas sedang didalami GATA. Pada Juli 1998 di hadapan Congress AS, Alan Greenspan yang waktu itu menjabat Gubernur The Fed mengatakan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) AS tidak perlu repot-repot mengurusi aturan main derivatif emas dengan dalih bahwa bank-bank sentral siap mengintervensi lewat mekanisme leasing untuk menstabilkan harga Emas, tetapi yang terjadi sebenarnya adalah justru menaikan harga Emas.
Sayang, informasi praktek kartel Emas lewat mekanisme “leasing” selama ini ditutupi dari pengetahuan publik untuk menjaga kepentingan bank sentral, terutama di AS yakni The Fed semasa komando Greenspan.

7. Suku Bunga Yang Rendah Menurunkan Minat Menyimpan Dolar Amerika

Saat ini sesuai press releases 27 April 2011 the FED menetapkan suku bunga yang rendah yaitu 0,25% dan akan terus mempertahankan suku bunga rendah tersebut. Dengan demikian khususnya produsen Emas lebih tertarik menyimpan emasnya daripada menjualnya ke pasar karena asset uang dolar AS, hasil penjualan yang disimpan diberikan bunga yang rendah, atau dengan kata lain menjual Emas secukupnya hanya untuk memenuhi biaya operasional saja. Sehingga Emas semakin langka di pasaran.

8. Kenaikan Harga Emas dan Suku Bunga Rendah Menurunkan Minat Untuk Berspekulasi Jangka Pendek

Permainan para spekulan yang memiliki akses ke Bank central dapat menahan laju penurunan harga Emas, karena ketika harga Emas sudah mulai turun dan sudah mendapat keuntungan sekitar 0,5%-1% minimum dari kartel emas mekanisme “leasing”, maka spekulan tersebut akan menjual Emasnya dan menginvestasikan ulang keuntunganya tersebut dalam satu proses. Dan praktek ini banyak dilakukan oleh para spekulan Emas, sehingga hal ini sama saja melakukan transaksi “fiktif” dalam Emas, yang pada kondisi sebenarnya Emas yang ada tidak bertambah hanya berputar dan permainan para spekulan saja, sehingga pada saatnya akan tiba transaksi “real” yang mengakibatkan ketidak seimbangan sangat besar antara supply Emas dengan demand Emas yang sesungguhnya, yang akibatnya tentu harga Emas akan naik.

9. Terjadi Titik Balik Ketika Bank Central Enggan Untuk Memberikan Lebih banyak Emas ke Pasar

Adanya rumor tentang rencana diversifikasi asset Bank central dari US$ ke Emas dalam jumlah besarsehingga menambah komposisi asset Emas yang dicadangkan menjadi lebih besar daripada asset dalam US$. Artinya, kemungkinan kedepan Bank Central lebih mengurangi cadangan US$ nya dan enggan melepas Emasnya ke pasar. Walau demikian rumor ini belum dapat dipastikan, tetapi bila hal ini terjadi maka bersiap-siaplah harga Emas akan melejit.

10. Emas Sedang Meningkat Popularitasnya

Emas semakin popular karena sering digunakan sebagai skema ekonomi negara-negara di dunia khususnya China, India dan Rusia yang mulai menata cadangan devisanya kedalam bentuk Emas.  Faktanya China dengan jumlah penduduk 1,3  Milyar jiwa mulai membentuk National Gold Exchange dan memberikan kelonggaran dalam menambah cadangan devisa Emasnya, coba bandingkan dengan langkah di Indonesia begitu banyak tentangan dari orang yang berkuasa di negeri ini saat ada wacana memperbesar cadangan Emas BI seperti yang pernah saya ulas dalam blog ini. Bahkan China diperkirakan bisa menambah cadangan devisa Emasnya lebih dari 500 ton dalam beberapa tahun kedepan.

11. Emas sebagai Uang Sesungguhnya sudah mulai di percaya banyak pihak
Negara-negara islam, tidak terlepas juga di Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi dan pemahaman tentang Emas sebagai mata uang sesungguhnya dengan pendekatan Al- Quran dan Hadist, seperti yang juga dilakukan oleh blog ini. Bahkan presiden Argentina, saat kampanyenya, mendukung kembalinya uang Emas peso, hal ini untuk mengatasi malapetaka moneter di Argentina. Dan Rusia sudah membicarakan konversi penuh terhadap mata uangnya kembali ke Emas. Nah, negara Indonesia kapan ada pemimpinya baik eksekutif dan legislative berbicara seperti mereka, kapan yah?.

12. Keterbatasan Jumlah Emas ”fisik” Dalam Perputaran Pasar Emas Dunia

Emas yang ada didunia ini nilainya lebih dari 1 Trilyun US$, sementara total Emas yang diperdagangkan oleh perusahaan tambang Emas diseluruh dunia nilainya kurang dari 100 Milyar US$. Artinya banyak perputaran jual-beli Emas dalam bentuk uang kertas US$ akibat ulah para spekulan, yang pada akhirnya akan banyak aliran trilyunan uang kertas US$ pada pasar Emas yang akan mendorong kenaikan Emas yang tidak terduga.

Ayo gabung bersama kami di Komunitas Logam mulia GMI


#Gerakan Emas Indonesia

Selasa, 19 Juni 2012

SAHAM EMAS ATAU FISIK EMAS

Saham Emas atau Fisik Emas

inilah yang menjadi inspirasi judul artikel. Mengapa saham dengan emas disandingkan dalam perbandingan pemilihan jenis investasi dimana keduanya memiliki kesamaan untuk dibeli kemudian dijual kembali.  Ini adalah pertanyaan yang lumrah dilontarkan bagi siapa pun yang akan memulai investasi, baik saham maupun investasi emas. Dan jawabnya juga pasti sama yaitu “beli pada saat harga rendah dan jual pada harga tinggi”. Itulah hukum dagang dalam investasi, pertanyaanya kapan harga rendah itu muncul ? itu yang tidak mudah. Dalam investasi apapun yang perlu dikelola sebenarnya “hawa nafsu”. Management nafsu atau sabar menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah investasi. Sebagai pengalaman Pribadi, hegemoni naiknya harga saham pada tahun 2007 membuat saya “latah” untuk masuk kedalam bursa. Awalnya mudah mendapatkan profit tetapi rupanya ini bom waktu, seperti balon yang menggelembung, harga saham terus naik dan akhirnya pecah pada tahun 2008 seiring terjadinya krisis subprime mortage di AS yang mengakibatkan harga-harga berguguran, bayangkan harga saham ANTM & BUMI yang sebelum krisis mencapai 4000 sampai 5000 rupiah per lembar saham pada saat krisis harga bisa jatuh sampai 770-800 rupiah per lembar. Bayangkan waktu itu saya termasuk didalam kondisi tersebut dan karena kondisi “panik” saya akhirnya melakukan “cut lose” saham saya.

Ilmu yang saya dapat dari pelajaran saham di atas, kita tidak terlalu tergiur dengan naiknya saham yang fantastis, tetapi sebaiknya kita punya asset yang cukup saat harga sedang terjun bebas, itulah keberhasilan warent buffet sang rajanya saham di dunia. Dia dengan sabar menanti saat-saat yang tepat untuk masuk membeli saham pada saat kondisi harga diobral. Yakinlah bahwa siklus krisis akan selalu ada, entah dalam periode 5, 10 atau 20 tahun, sehingga perencanaan finansial juga merupakan bagian dari yang disampaikan dalam  Al-Quran Surah Yusuf 47-38, bila kita punya uang dan belum menemukan sarana investasi yang tepat maka "pertahankan dalam tangkainya" atau bahasa umunnya dapat saya terjemahkan "pegang dulu dalam bentuk aset yang paling aman" yang juga bisa menjadi 'hakim' yang adil yaitu emas

Investasi di Emas mirip dengan saham tetapi saham tidak mirip dengan emas. Emas dibilang mirip dengan saham karena harga naik turun layaknya harga saham, begitu saat jual maupun beli ada harga patokan jual ada patokan harga beli yang biasanya selesihnya 4% pada waktu yang sama. Contoh kalau harga jual LM 400 ribu maka harga beli yang diterima LM sekitar 384 ribuan. Saham tidak mirip dengan emas karena saham merupakan kepemilikan terhadap suatu perusahaan, saham lebih dikarenakan kinerja perusahaan terkait dan kondisi regional bursa saham. Sehingga saham ada kalanya harga nol kalau memang perusahaan tersebut bangkrut, tetapi kalau emas tidak akan pernah nol karena emas itu sebenarnya alat tukar tetapi saham bukanlah alat tukar. Saham adalah bukti kepemelikan kita terhadap suatu perusahaan.

Sehingga instrument saham dan emas sangatlah erat bagi para pemain saham. Walaupun belum ada statistik yang saya dapatkan tetapi saya punya keyakinan bagi pemain saham professional mungkin lebih dari separuhnya juga berinvestasi di emas tetapi orang yang berinvestasi di emas belum tentu main di saham. Bahkan dalam bukunya Rully K pun menerapkan pengalihan asset emas saat sedang naik tinggi dan dialihkan untuk membeli saham disaat harga saham sudah jatuh pada titik nadir.

Mengapa demikian? tentu jawabanya sederhana, ketika seorang investor menanam sahamnya dalam kondisi perusahaan sehat tentu sudah pasti, tetapi ingat saham juga sangat rentan dengan isu atau kondisi regional, orang bilang “latah”, sehingga dalam kondisi krisis biasanya untuk menjaga nilai asetnya mereka segera menjual sahamnya dan membelikanya emas karena diyakini emas tahan terhadap goncangan krisis, bahkan harga emas kebalikanya, di saat terjadi krisis harganya pasti melonjak drastis karena orang semua sadar dan yakin bahwa orang seluruh dunia dalam kondisi demikian akan mencari  cara dalam penyelamatan asset mereka dalam bentuk emas, sekali lagi emas adalah uang tetapi uang bukanlah emas. Dalam kondisi normal saja emas harganya selalu naik diatas inflasi apalagi kalau krisis bisa dua kali lipat dari inflasi.

Karena alasan tersebut diatas maka tidak lah salah kalau kita mengkaitkan saham dan emas untuk mengamati bulan “baik” berinvestasi emas. Didalam dunia saham dikenal dengan January effect, dimana pada bulan January rata-rata pemilik saham menata kembali porto folionya, sehingga banyak investor rame-rame masuk ke pasar saham yang pada umumnya mereka lepas emas yang mereka punya untuk sementara beralih ke saham, yang berakibat harga emas pada bulan tersebut logikanya turun karena banyak emas yang dilepas ke pasaran. 

Memang dalam kondisi normal harga kenaikan saham lebih menggiurkan ketimbang emas tetapi saat krisis tidak ada yang bisa mengalahkan lonjakan harga emas, sehingga saham sangat disarankan untuk instrument investasi dalam kondisi suhu politik/ekonomi baik regional maupun lokal pada konsisi stabil. Property pun dalam kondisi krisis bisa di obral karena kesulitan likuiditasnya seperti yang terjadi di AS tahun 2008 banyak kredit KPR macet akhirnya banyak rumah yang disita pada akhirnya rumah melimpah tidak ada yang beli bahkan dengan bunga KPR mendekati nol sekalipun.

Kembali kepada saham dan emas, patokan lain yang bisa kita pakai adalah dengan menggunakan data komparasi antara Dow Jones Industrial Avarage (DJIA) dan harga emas yang tabelnya pernah saya muat dalam blog ini. Data ini dapat kita lihat sebagai indicator seberapa dalam krisis itu terjadi khsususnya setelah “Nixon Shock” karena sangat erat hubunganya dengan pergerakan harga emas US$/OZ. Dalam kurun waktu 40 tahun (1970-2010) kenaikan harga emas hampir 3 kali lipat lebih besar kenaikan emas daripada kenaikan DJIA. Artinya apa ? artinya dengan jumlah emas yang sama kita bisa membeli jumlah saham yang semakin banyak atau lebih banyak. Atau dengan kata lain semakin lama bila kita jual saham dan dialihkan ke emas maka semakin lama akan mendapatkan berat emas yang semakin sedikit.

Hal lain yang perlu kita cermati, mengapa pelaku ekonomi dunia selalu membuat yang namanya DGR yaitu perbandingan antara Dow Jones Industrial Avarage dengan harga emas dalam satuan US$, artinya memang DGR ini bukan untuk mengukur saham yang ada di Indoensia, tetapi bagi pemain saham guru-gurunya pasti menyarankan pergerakan saham di US sebagai barometer pergerakan saham dunia. Artinya dengan dibuatnya DGR secara tidak langsung kita dapat ambil kesimpulan bahwa emas sangat stabil nilainya sehingga membuat perbadingan saham dengan harga emas. Tetapi analisa saya ini bukan berarti secara mentah-mentah diterima sebagai klaim bahwa saham akan memberikan hasil yang lebih buruk daripada emas, mungkin saja sebagai pemain saham yang sudah ulung dapat melihat saham-saham tertentu yang sangat baik yang tentunya bisa mengungguli emas. Yang penting pada posisi dimana kemampuan kita saat ini dalam mempelajari peluang investasi baik emas maupun saham, semua ada ilmunya. 

Bagaimana hubunganya antara Saham perusahaan emas dengan emas ? untuk menjawabnya perlu kita ambil data harga saham ANTM dengan harga emas ANTM dalam rentang periode yang saya miliki datanya yaitu Februari – Mei 2011. Karena kalau secara umum hubungan saham dan emas sudah saya jelaskan diatas, dimana hubunganya baik saham perusahaan emas maupun saham secara umum bisa dijadikan acua. Tetapi dalam paragraph ini saya coba bandingkan bagaimana hubungan kenaikan emas dengan pergerakan harga saham ANTM dalam rentang tersebut. khususnya dibulan April 2011 dimana harga emas spot ANTAM LM sedang naik tajam dari harga per 11 April pada harga Rp. 420.000/gram sampai menuju Rp. 437.000/gr pada tanggal 2 Mei atau mengalami kenaikan sekitar 4% sementara harga saham ANTM dalam kurun waktu tersebut malah turun 5% dari semula harga saham ANTM Rp. 2.400 menjadi hanya Rp. 2.275 per lembar sahamnya. Artinya investasi dalam bentuk emas tidaklah relevan dengan membeli saham perusahaan penghasil emas (ANTM), apalagi bila terjadi krisis ekonomi makro, harga emas dengan harga saham emas sangatlah bertolak belakang, dimana harga emas naik sangat tinggi sedangkan harga saham perusahaan emas terjun bebas sangat rendah seperti yang terjadi pada krisis tahun 1998 dan 2008.
Harga emas sekarang sudah “purely” terpengaruh oleh “supply and demand”. Untuk mudahnya sebagai “guidance” secara umum adalah bila kondisi makro tidak stabil maka harga emas cenderung tinggi, sehingga membeli emas disaat kondisi normal kenaikan emas tidak terlalu tinggi, tetapi masih mampu mengimbangi inflasi bahkan secara statistik lebih dari 1400 tahun harga 1 ekor kambing tetap 1 dinar (emas).

Dari banyak literature yang saya baca, hubungan antara saham dan emas selalu mengerucutnya pada kondisi ekonomi makro, sehingga yang terpenting dari investasi adalah tetapkan dahulu tujuanya apa ? apakah hanya untuk spekulasi atau menyelamatkan nilai uang yang kita peroleh untuk tujuan jangka panjang ?. Kalau niatnya untuk ber-spekulasi tentu cara berfikirnya fokus terhadap strategi kapan “jual” dan kapan “beli” dalam rentang waktu yang menyesuaikan kondisi membeli pada harga rendah dan menjual pada harga tinggi. Tetapi bila kita bertujuan untuk investasi jangka panjang misal menabung emas untuk kebutuhan membeli rumah, pergi haji, biaya pendidikan anak sekolah, persiapan pensiun, dll maka emas adalah jawabanya. Karena emas dalam fiqih islam disebut sebagai alat tukar yang adil dan mampu mengimbangi laju inflasi.

Sebagai penutup, saya tekankan kembalikan pada tujuan investasi kita adalah jawaban dari semua yang akan diambil dalam menentukan investasi apa yang cocok untuk kita lakukan. Sebagai contoh kalau saya punya uang hari ini dan cukup untuk membeli mobil, pertanyaanya seberapa perlu mobil buat kita dan keluarga apalagi masih ada mobil dinas, maka sebaiknya uang tersebut dibelikan emas batangan 24 karat dan disimpan, Insya Allah pada saatnya kita butuh mobil cukup dengan menjual emas yang kita simpan bisa membeli mobil sejenis bahkan bisa lebih baik tergantung rentang waktunya. Atau yang lebih nyata lagi data biaya ONH kalau misalnya tanggal 10 Mei 2011 kita sudah punya cukup uang untuk bayar ONH sebesar Rp. 36 juta tetapi karena ada sesuatu yang membuat kita belum bisa berangkat, maka berdasarkan harga spot emas LM tanggal 10 Mei 2011 dapat dibelikan emas LM sebanyak 85 gram (terdiri dari 3 keping emas LM ukuran 50, 25, 10) lalu simpanlah emas tersebut, pada saatnya kita sudah siap tinggal jual emas tersebut Insya Allah kita tetap bisa membayar ONH bahkan bisa ada uang sisa kalau melihat tren statistik ONH 5 tahun terakhir ini, karena kenaikan emas jauh lebih tinggi daripada kenaikan ONH, Wa Allahu A’lam.

Ayo Gabung bersama kami di Komunitas Logam Mulia GMI

#Gerakan Emas Indonesia

Selasa, 12 Juni 2012

TANYA JAWAB BIAYA PENDIDIKAN DENGAN EMAS

Biaya Pendidikan dengan EMAS


Tanya :
Saya Beni, umur 30 Tahun, saya baru mempunyai anak umur 7 tahu (sekarang SD kelas 1), saya ikut program asuransi pendidikan di salah satu perusahaan asuransi di kota Bandung, yang ingin saya tanyakan apakah ketika terjadi inflasi apakah uang premi yang akan saya dapatkan dari klaim asuransi itu akan ada penyesuaian atau tetap sejumlah awal? asuransi seperti apa yang harus saya ikuti, mohon penjelasannya.
terimakasih.

Jawab :
salah satu hedging yang disarankan adalah asuransi baik itu jiwa maupun yang lainnya, namun sepengetahuan saya ketika terjadi inflasi biasanya fihak asuransi akan mencairkan dana dari klaim bapak Beni sesuai dengan  kesepakatan awal, mungkin untuk jelasnya bisa bapak tanyakan langsung ke fihak asuransi yang Pak Beni ikuti.

saya mau sharing aja dengan apa yang saya jalani sekarang. sebagai perlindungan biaya sekolah anak-anak, saya menabung dalam bentuk Emas Bantangan 24K/Logam Mulia. kebetulan saya punya anak yang duduk di kelas 1 waktunya bersamaan dengan keponakan saya masuk ke SMP Favorite. biaya masuk ke SMP Favorit kurang lebih sekitar 15juta-an. kalau saya simulasikan begini : anak saya kelas 1 SD, waktu masuk ke SMP 6 tahun lagi, biaya masuk ke SMP favorite ponakan saya sekitar 15juta-an, kalo 6 tahun kedepan bisa berapa?? pasti naik??

mari kita hitung !
Biaya masuk SMP Favorit : Rp. 15.000.000,- (Tahun 2011), kalau misalnya setiap tahunnya kita ambil rata-rata inflasi sebesar 10%, maka biaya masuk sekolah tahun 2017 adalah Rp. 24.000.000,-.

untuk mengcover biaya masuk sekolah SMP favorit kalau saya setiap bulannya bisa menyisihkan 500rb, total uang yang bisa saya kumpulkan adalah 500.000 x 48 bulan = Rp. 24.000.000,- atau sekitar 4 tahun..

mari kita bandingkan dengan apa yang saya lakukan sekarang!
setiap bulan saya menyisihkan 500rb, kemudian saya lakukan cicil emas bersertifikat ANTAM dengan kontrak penyicilan 1 keping 25 gram, saya lakukan selama 2 tahun (per bulan 1 gram) 500.000,- x 25 bln = 12.500.000,-. dengan kenaikan rata2 emas 20% per tahun sudah bisa mengcover biaya masuk SMP favorit dan masih ada sisa untuk kepeluan lainnya. jadi saya hanya memerlukan dana awal sebesar 12.500.000,- yang kemudian biarkan emas menggandakan nilai dengan sendirinya :) Supperrr sekali!!

Mudah-mudahan ini menjadi solusi keuangan anda.

Ayo Gabung di Komunitas Logam Mulia GMI 

#Gerakan Emas Indonesia

Mengenal Hedging (Lindung Nilai)

Mengenal Hedging

Dalam istilah financial kita sering mendengar kata hedging. Apakah hedging itu? Hedging adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang investor untuk mengurangi atau menghilangkan suatu sumber resiko. Dengan hedging kita bisa mengurangi resiko valas kita.

Hedging ada berbagai cara, misalnya kalau punya piutang dollar yang konsisten (berarti cash inflow dollar) maka kita buat transaksi cash outflow dollar, antara lain meminjam dari bank dalam bentuk dollar. Jadi kalau dollar turun, nilai asset kita (piutang ) turun, tapi nilai hutang (liabilities) kita juga turun. Perlu dipertimbangkan juga bahwa hedging ada biayanya, jadi perlu ditinjau cost & benefitnya. Kalau exposure valas kita relatif kecil terhadap keseluruhan aset perusahaan, atau biaya hedging justru lebih besar dari potential loss, ya mungkin tidak perlu dilakukan proteksi.

Banyak orang yang masih kesulitan untuk memahami istilah hedging ini hanya dengan membaca pengertiannya saja, mari kita masukkan dalam contoh yang lebih simple: Embok tetangga saya berjualan pecel di Singapura. Akan tetapi sayur-mayurnya mesti diimpor dari Batam. Buat si embok, pendapatan yang dia dapat adalah dalam bentuk dollar singapura, sedangkan salah satu biaya produksi utamanya (sayuran) dibayar dalam bentuk rupiah. Dalam kondisi ini, si embok memiliki resiko - yaitu resiko kurs mata uang. Seandainya tiba-tiba saja mata uang Singapura jatuh karena tiba-tiba PAP (partai mayoritas di Spura) jatuh dan rupiah tetap kokoh, maka si embok akan sangat rugi karena tiba-tiba biaya produksinya jauh lebih mahal dari pendapatannya - kecuali kalau si embok pulang kampung dan jualan di Indonesia saja.

Untuk mengurangi atau menghilangkan resiko ini, si embok bisa melakukan hedging. Salah satu cara-nya adalah dengan membeli kontrak berjangka (forward contract) di bank - di mana dalam kontrak itu si embok akan membeli rupiah sebesar Rp 6.000 per dollar singapura 1 bulan dari sekarang, terlepas dari berapa kurs rupiah 1 bulan dari sekarang. Di sini, si embok mengunci kurs saat ini juga. Seandainya tiba-tiba dollar singapura jatuh dan 1 dollar singapura bernilai Rp 3.000, si embok tetap bisa mendapat Rp 6.000 per dollar singapura. Bagaimana kalau hal sebaliknya terjadi? 1 bulan lagi tiba-tiba rupiah jatuh dan 1 dollar singapura bernilai Rp15.000? Si embok tetap mesti beli Rp 6.000 per dollar Singapura. There is no free lunch. Tapi hal ini tidak masalah buat si embok: dia sudah berhitung apabila rupiah jatuh dan dihargai > Rp 6.000 per dollar singapura, dia tetep untung, toh sayur-mayurnya sudah dibeli duluan. Sekarang si embok malah senang karena bisa membawa pulang ke Indonesia lebih banyak rupiah. Tentu masih banyak cara lain buat si embok untuk hedging resiko kurs yang dia miliki.

Semoga dengan contoh ilustrasi di atas kita semua dapat lebih mengerti apa itu hedging (lindung nilai)

Ayo Gabung bersama Kmi di Komunitas Logam Mulia GMI

#Gerakan Emas Indonesia
 

Senin, 11 Juni 2012

INVESTASI YANG DISARANKAN DAN AMAN

Investasi emas merupakan hal yang sangat menarik dilakukan karena investasi emas sangat menguntungkan. Emas yang dibutuhkan untuk melakukan investasi emas sangat beragam diantaranya anda dapat berinvestasi menggunakan emas jenis perhiasan, Logam Mulia (emas batangan) ataupun koin emas.

Jika anda memilih berinvestasi emas menggunakan emas jenis perhiasan, anda sebaiknya menyimpan emas> perhiasan anda dalam waktu yang lama setidaknya dalam waktu jangka panjang, karena biasanya emas jenis perhiasan harganya cenderung terus naik dalam beberapa lama. emas perhiasan menjadi salah satu favorit karena investasi emas menggunakan emas perhiasan sangat mudah, emas perhiasan juga bisa dijadikan sebagai aksesoris tubuh jika dibandingkan dengan emas jenis lain.

Investasi emas berikut anda bisa menggunakan Logam Mulia (emas batangan). Logam Mulia  memiliki kelebihan dibandingkan berinvestasi menggunakan emas perhiasan karena jika kita membeli emas perhiasan kita akan dikenakan biaya pengolahan emas sementara jika kita membeli Logam Mulia kita tidak dikenakan biaya pengolahan emas, sementara jika dijual kembali harga Logam Mulia akan lebih tinggi nilainya dibandingkan jika kita berinvestasi dengan emas perhiasan.

Logam Mulia merupakan aset yang berharga apalagi jika kita memiliki Logam Mulia seperti yang diproduksi oleh Logam Mulia yang memiliki kadar emas 99,99%. Tentunya investasi emas perhiasan dengan Logam Mulia berkadar emas 99,99% sangat menguntungkan karena nilainya yang tinggi dibandingkan emas perhiasan.

Investasi emas selanjutnya bisa dengan menggunakan koin emas atau menggunakan koin emas dinar. Koin emas yang populer di Indonesia yaitu koin emas ONH. Koin emas ini dapat dipergunakan bagi orang-orang yang akan menabung untuk keperluan ibadah haji, atau sebagai alat tukar ongkos naik haji. Sementara koin emas ataupun koin dinar emas merupakan pelindung investasi emas anda karena koin emas terhindar dari pengaruh inflasi.

Untuk berinvestasi emas tidak hanya kaum berada saja yang dapat melakukannya orang yang memiliki gaji kecil pun bisa melakukannya, karena PT. GOLDEN MANDIRI INVESTAMA menawarkan bentuk investasi emas bagi orang yang bergaji kecil. PT. GOLDEN MANDIRI INVESTAMA misalnya mereka menawarkan investasi emas 10 gram dengan cicilan minimal 1 gram setiap bulannya tanpa bunga dan margin harga dan waktu penyicilannya pun tidak mengikat artinya tidak harus menyicil setiap bulan, pembelian/cicilan didasarkan pada ketersediaan dana anda, tentunya hal ini sangat terjangkau dan aman dibandingkan anda menyimpan emas yang anda miliki didalam brankas maupun di dalam rumah anda.

Investasi emas merupakan solusi terbaik selain menabung dalam bentuk tabungan, karena investasi emas aman dari jangkauan inflasi sementara jika kita menabung di tabungan tentunya uang yang kita miliki di tabungan akan ikut terbawa dampak inflasi dan beresiko terhadap jumlah uang dalam tabungan kita.

INESTASI EMAS SEBAGAI ALAT LINDUNG NILAI ATAU HEDGING

 Emas Sebagai Alat Lindung Nilai

investasiemas Investasi Emas sebagai Alat Investasi dan Alat HedgingBagi masyarakat di Indonesia, seharusnya berinvestasi dalam emas lebih diperhatikan dibandingkan investasi lainnya dikarenakan perekonomian indonesia sering kali rentan terhadap krisis. Begitu terjadi krisis, nilai rupiah anjlok dan sebagai besar masyarakat akan kehilangan daya beli dan menurun kesejahteraannya. Secara struktural, ekonomi indonesia cukup rawan terhadap inflasi. Selalu saja ada alasan untuk menaikkan harga barang-barang pokok. Pemerintah bisa menaikkan BBM, dan pengusaha bisa menaikkan harga barang dan jasa, dan akibatnya rupiah selalu jadi kehilangan nilainnya.

Sebagai contoh berapakah nilai satu dollar AS terhadap rupiah? Jawabannya adalah bukan Rp.10.000,- melainkan Rp.1.000.000,-  sebab pada tahun sekitar 1960han, pemerintah pernah melakukan pemotongan nilai rupiah dari Rp.1000,- ke Rp.1. Kebijakan saat itu menghancurkan daya beli masyarakat, tetapi tetap ditempuh pemerintah untuk menyeimbangkan kembali perekonomian makro.

Karena itu, penting sekali bagi kita untuk melindungi nilai kekayaan yang sudah dikumpulkan, kalau tidak ingin menghabiskan masa tua dalam kemiskinan. Sebab, dalam jangka panjang pasti akan terjadi krisis yang merupakan siklus dari ekonomi. Dan setiap kali terjadi krisis, rupiah akan kehilangan nilainya. Entah sebagai akibat dari naiknya nilai tukar dollar AS, tergerus karena mengalami inflasi tinggi atau kedua hal tersebut terjadi bersamaan.

Memilih berinvestasi dalam emas adalah salah satu cara efektif untuk melindungi kekayaan kita. Orang membeli dan menyimpan kekayaan dalam emas untuk mengamankan daya belinya, bukan untuk mendapatkan imbah hasil yang paling tinggi. Peluang investasi tinggi tetap pada jenis investasi seperti saham, walaupun resikonya juga tinggi untuk berinvestasi dalam saham.

Emas sebagai alat investasi yang bertujuan untuk perlindungan nilai aset juga mirip dengan properti. Keunggulan emas adalah lebih mudah dan lebih cepat untuk diuangkan, dan nilai investasinya relatif lebih kecil. Namun, baik emas maupun properti sama-sama efektif sebagai penakluk inflasi.

Emas sebagai alat hedging, tentu saja berinvestasi di emas tidak menjanjikan return besar dalam jangka pendek seperti saham. Tapi return dalam emas relatif stabil, hanya saja kalah mengairahkan bila dibandingkan dengan saham. Emas cenderung lebih tepat untuk hedging dari pada investasi, walaupun bisa juga berfungsi sebagai keduanya sekaligus.

Dan untuk investasi dalam emas, membeli emas lalu menjualnya kembali tidak disarankan dilakukan untuk periode jangka pendek (satu tahun atau kurang) karena keuntungannya tidak maksimal.

Ayo Gabung bersama Kmi di Komunitas Logam Mulia GMI

 
#Gerakan Emas Indonesia
 

Minggu, 10 Juni 2012

CARA MEMILIH BENTUK INVESTASI EMAS

Meski tergolong investasi dengan risiko rendah, bila ingin berinvestasi emas jangan sembarangan. Investasi emas juga perlu strategi. Investasi emas ada bermacam-macam diantaranya investasi emas batangan atau Logam Mulia, emas perhiasan, koin emas, gadai emas, sertifikat emas, serta melalui bursa berjangka atau saham.
Menurut praktisi perdagangan emas Yohanes Gunawan Liem, investasi emas dalam bentuk fisik seperti Logam Mulia, perhiasan, dan koin emas, baru dapat dirasakan keuntungannya dalam jangka waktu minimal satu tahun. Kurang dari satu tahun, keuntungan yang diperoleh sangat sedikit, sebab fluktuasi harga emas terjadi dalam kurun waktu yang cepat. "Jenis investasi emas dalam bentuk fisik yang paling menguntungkan adalah Logam Mulia. Selain memiliki sertifikat, tak kena pajak, dan lebih mudah dijual kembali, bila dibandingkan dengan emas perhiasan, Logam Mulia tidak dibebani ongkos pembuatan. Logam Mulia juga tersedia mulai dari ukuran 1 gram hingga 1 kilogram," paparnya. Emas perhiasan, lanjutnya, kurang cocok untuk investasi jangka pendek. Hal ini karena biaya pembuatan perhiasan emas juga dibebankan pada perhiasan yang dibeli, sehingga membuat harga perhiasan emas cenderung turun saat dijual kembali setelah jangka waktu tertentu. Namun, setelah rentang waktu yang cukup panjang, perhiasan emas dapat memberi keuntungan yang lumayan. Selain itu pilihlah perhiasan emas 24 karat, karena kemungkinan untungnya lebih besar. Untuk koin emas, jenis investasi ini memiliki prospek yang serupa dengan Logam Mulia. Koin ONH Seringkali koin emas ini disebut juga koin emas ONH karena dapat dijadikan tabungan untuk biaya perjalanan ke tanah suci. Koin ini tersedia dalam beberapa pecahan mata uang, baik dirham maupun dinar. "Tapi nilai pajak koin emas cukup memberatkan," imbuhnya. Investasi emas juga bisa dilakukan dalam bentuk sertifikat. Ini merupakan bukti kepemilikan atas emas yang tersimpan di suatu bank tertentu. Pemilik sertifikat memegang satu lembar bukti kepemilikan emas yang dapat diuangkan pada bank terkait. Sertifikat emas merupakan alternatif investasi yang menguntungkan dan aman. Dari sekian cara berinvestasi emas, melakukan transaksi emas di lantai bursa menjadi alternatif paling menggiurkan. Sebab keuntungannya dapat mencapai berpuluh kali lipat. Dengan membeli saham perusahaan pertambangan emas saat keadaan pasar emas sedang beranjak naik, biasanya harga saham perusahaan ini bergerak lebih cepat daripada harga emas fisik. Salah satu perusahaan pertambangan dalam negeri yang menjual sahamnya kepada publik adalah PT Aneka Tambang Tbk. "Untuk emas dalam bentuk fisik, dalam setahun nilai keuntungan investasi hanya dua sampai tiga kali lipat dari modal awal. Tapi dengan melakukan perdagangan emas online yang modal per lot adalah Rp 4,8 juta, dalam lima bulan keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp 250 juta per bulan," tuturnya

TIPS INVESTASI EMAS


Connell Shaun, blogger yang juga investor keuangan menulis tujuh cara berinvestasi di Logam Mulia ini. Tulisan ini dipublikasikan DoughRoller.net, situs perusahaan manajemen investasi dan keuangan di Amerika Serikat. Mengacu artikel tersebut, Komunitas Logam Mulia memformulasikan kembali tips investasi Logam Mulia disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

1. Cara Investasi Dengan Logam Mulia
Investor yang berinvestasi emas akan memilih Logam Mulia. Logam Mulia dianggap sah bila kemurniannya mencapai 24 karat. Di Indonesia, Logam Mulia bisa dibeli di PT Aneka Tambang Tbk divisi Logam Mulia maupun di PT. Golden Mandiri Investama. Anda bisa bertransaksi online melalui www.gmiclub.com atau menghubungi nomor telepon 0813-2103 4466.

Logam Mulia yang diperjual-belikan di PT. Golden Mandiri Investama terdiri dari bermacam ukuran, mulai dari 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, 100 gram. Emas dalam bentuk Logam Mulia ini sangat cocok untuk sarana Investasi. Di mana pun kapan pun kita ingin menjualnya, nilainya tetap mengikuti standar international.

2. Cara Investasi Dengan Emas simpanan
Anda mungkin tidak ingin menyimpan emas fisik di rumah karena risiko pencurian. Karena alasan ini, emas bisa disimpan di safety box di bank maupun yang lain. Atau bila Anda melihat PT. Golden Mandiri Investama, perusahaan ini menyediakan transaksi emas sekaligus menyimpannya dengan keuntungan maksimal perbulan sebesar 1% dan pengikatan kontrak secara notariat, artinya payung hukumnya jelas dan kuat.

3. Tips Reksa dana emas
Reksa dana emas merupakan cara lain untuk berinvestasi di Logam Mulia ini. Anda tak perlu benar-benar memegang fisik emas, tapi Anda bisa mengambil manfaatnya.

- Reksa dana emas biasanya tidak hanya ditanamkan pada perdagangan emas fisik, tetapi juga melibatkan transaksi saham perusahaan-perusahaan tambang emas. Sebelum menentukan investasi di reksa dana ini, biaya pengelolaan, beban dana, dan nilai aktiva bersih harus dipertimbangkan.

Konsultasikan dulu dengan penasihat keuangan penyedia reksa dana. Reksa dana emas mungkin akan memberikan kestabilan dalam investasi Anda, tapi emas fisik jauh lebih stabil. Namun, di Indonesia, reksa dana emas tampaknya belum cukup populer.

4. Saham pertambangan emas
Investor yang ingin berinvestasi emas tanpa memiliki fisik logam juga dapat memilih jenis ini. Anda bisa membeli saham pada perusahaan pertambangan emas. Investor mengharapkan harga saham perusahaan pertambangan emas naik karena harga emas naik. Namun, dua peristiwa ini tidak selalu kongruen.

Investor dapat menentukan keberhasilan saham dengan memeriksa biaya biaya produksi emas versus harga emas. Jika harga emas adalah US$700 per ons dan biaya untuk memproduksi emas adalah US$300, maka profit margin tambang emas adalah US$400.

Jika harga emas meningkat 10 persen, akan ada peningkatan laba tambang emas itu sekitar 20 persen. Sebaliknya, penurunan harga juga akan menghasilkan penurunan 20 persen. Karena itu, beberapa perusahaan pertambangan emas melindungi investasi mereka dengan lindung nilai harga emas 18 bulan ke depan. Di Indonesia, salah satu emiten di tambang emas adalah PT Aneka Tambang Tbk.

5. ETF emas
Exchange Traded Fund (ETF) merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek. Anda bisa melakukan transaksi ini dengan reksa dana yang berbasis emas. Sayangnya investasi ETF di Indonesia belum berjalan baik.

6. Emas berjangka
Emas berjangka merupakan cara lain berinvestasi emas tanpa memiliki fisik emas. Jual beli emas membutuhkan kontrak dengan jangka tertentu. Harganya juga dinyatakan dalam kontrak. Jika harga emas pada tanggal kontrak lebih tinggi dari harga emas saat kontrak dibuat, maka investor akan menghasilkan keuntungan. Namun, jika harga lebih rendah, investor akan rugi.

Berinvestasi dalam emas berjangka mungkin merupakan investasi yang berisiko, karena investor harus memprediksi gerak harga emas ke depan.

7. Perhiasan dan koin emas Untuk Investasi
Koin emas, terutama yang langka, sangat bernilai dalam investasi. Ini bukan hanya karena nilai emasnya tetapi juga karena nilai kelangkaan. Sedangkan perhiasan emas adalah cara umum investasi di logam ini. Perhiasan emas bisa Anda pilih sekaligus sebagai investasi dan gaya hidup.

Sayangnya keuntungan investasi ini sangat sedikit. Sebab ketika Anda membeli perhiasan, uang yang Anda bayarkan terdiri untuk harga emasnya, ongkos pembuatan, desain, dan merk. Sedangkan bila dijual, Anda hanya mendapatkan nilai emasnya saja.

KOMUNITAS LOGAM MULIA BANDUNG

Komunitas Logam Mulia Bandung GMI CLUB


 KLM GMI : Komunitas Logam Mulia GMI

Komunitas Logam Mulia Bandung adalah satu komunitas tempat orang-orang yang gemar melakukan investasi baik secara fisik maupun derivatif(saham) emas. komunitas ini berfungsi sebagai satu wadah tempat berbagi bagi para komunitas investasi untuk saling memberikan solusi atau penjelasan secara tepat, akurat dan bisa dipertanggungjawabkan mengenai bentuk investasi online maupun offline. disamping itu Komunitas Logam Mulia ini juga berfungsi sebagai tempat edukasi investasi yang baik dan aman. Beberapa solusi yang kami tawarkan untuk para pelaku investasi salahsatunya adalah dengan cara melakukan hedging/perlindungan nilai investasi anda dalam bentuk Logam Mulia.

Ayo Gabung bersama Kmi di Komunitas Logam Mulia GMI

#Gerakan Emas Indonesia
 

INVESTASI LOGAM MULIA

Setalah sekian lama mencoba berbagai jenis dan model bisnis online akhirnya nyasar juga ke Logam Mulia. Dari sekian banyak model bisnis online yang ada, rata-rata tidak jauh seputar dari cara mendapatkan uang atau dolar dari online baik itu jual produk sendiri maupun menjual produk orang lain. Nyangkut di affiliasi yang memberikan komisi setiap terjadi penjualan. Kemudian mencoba affiliasi bertingkat atau sering disebut network marketing seperti PT. Golden Mandiri Investama yang memberikan komisi lebih banyak daripada affiliasi saja. Berbagai peluang bisnis online pun dicobanya. Akhir-akhir ini mencoba peluang bisnis online tanpa ribet dan peluang bisnis online blakblakan. Akhirnya nyasar juga di investasi Logam Mulia tanpa loss. Berbicara tentang Logam Mulia, sangat menarik juga karena salah satu alasan kenapa Indonesia dijajah selama 350 tahun adalah karena Logam Mulia selain rempah-rempah. Logam Mulia adalah fondasi dasar aset dalam portofolio penyimpanan atau investasi jangka panjang. Selama berabad-abad, khususnya selama masa krisis finansial, para investor berusaha melindungi nilai asetnya. Sebagai pelindung kekayaan yang penting, kestabilan emas/Logam Mulia masih tetap kokoh bahkan untuk investor jaman ini. Investasi dalam Logam Mulia sama dengan atau bisa disamakan dengan ivestasi dalam bentuk tanah. Dari tahun ke tahun harga tanah semakin naik dan bahkan tidak ada istilahnya untuk turun kecuali jual butuh. Begitu pun harga Logam Mulia, apabila kita perhatikan harga Logam Mulia dari tahun ke tahun semakin tinggi. Investasi Logam Mulia menjadi salah satu solusi bagi yang tidak mempunyai cash banyak. Apabila membeli tanah memerlukan biaya yang besar karena tidak mungkin membeli tanah parsial namun membeli Logam Mulia tidak memerlukan cash yang besar dalam sekali waktu karena bisa dicicil misal satu gram tiap bulan disesuaikan dengan kemampuan. Investasi Logam Mulia adalah sebuah bentuk investasi modern yang merupakan terobosan terbaik dalam sistem ekonomi yang mampu bertahan dari kekejaman nilai inflasi yang tanpa kita sadari sudah menggerogoti nilai uang mata kertas/rupiah kita. Dengan investasi Logam Mulia baik pembelian secara cash/Tunai maupun dengan cara cicil/indigold, setidaknya kita sudah berpikiran selangkah lebih maju, alasannya? menabung dengan cara konvensional yaitu menabung dengan bentuk uang cash ke Bank, sebetulnya sah-sah aja, namun menabung tidak harus selalu berorientasi pada satu sisi aman saja, tetapi harus juga menguntungkan. contoh : Anda punya uang Rp. 1.000.000,- kemudia anda bagi uang tersebut menjadi : Rp. 500.000,- anda simpan di bank dalam bentuk tabungan, dan Rp. 500.000,- anda tabungkan dalam bentuk gramasi Logam Mulia, dan simpan selama setahun! apa yang terjadi dengan uang anda???? uang yang disimpan dalam bentuk tabungan uang akan lebih cenderung berkurang karena potongan ADM Bank dan lain-lain, bahkan kalaupun kita mengesampingkan potongan ADM Bank, uang anda akan tetap berkurang karena pengaruh inflasi yang menggerogoti nilai mata uang kita setidaknya minimal 10% pertahun. lalu bagaimana dengan tabungan anda dalam bentuk gramasi Logam Mulia??? pergerakan harga Logam Mulia minimal pertahunnya mengalami kenaikan 20%! jadi yang tadinya uang anda berjumlah Rp. 500.000,- tahun depan sudah mencapai Rp. 600.000,- jika berdasarkan pada pergerakan nilai tukar emas di minimal 20% (walau kenyataannya bisa saja lebih dari 20%). Jadi sudah dipastikan bahwa menabung emas Logam Mulia lebih menguntungkan daripada menabung dengan cara konvensional. Mengapa harus emas Logam Mulia?? Berikut jawaban dari Shildt Financial Planner dengan topik konsultasi 'Untung Rugi Investasi Emas Batangan dan Alternatif Lainnya'. Pertanyaan: Saya berusia 25 tahun dan sedang memulai investasi. Rencananya dalam waktu dekat saya akan mengambil account di reksadana (untuk 2 atau 3 produk). Karena tidak ingin "menaruh telur di dalam satu keranjang", saya juga berencana untuk investasi di Logam Mulia (emas batangan produk antam). Namun saya masih ragu, karena informasi mengenai invest Logam Mulia ini masih minim. Pertanyaan saya: Sebenarnya untung ruginya investasi Logam Mulia ini apa ya? Dan berapa persen sebaiknya dari seluruh aset kita yang ideal untuk diinvest ke Logam Mulia tadi? Masih adakah alternatif lain dari reksadana dan Logam Mulia ? Jawaban: Senang rasanya mendengar Anda sudah punya kesadaran untuk berinvestasi di saat usia masih muda. Keuntungan terbesar dari memulai Investasi sejak dini adalah Jangka Waktu dan Bunga Majemuk atau Bunga Berbunga. Nilai Investasi Anda akan terus berkembang seiring dengan perjalanan waktu yang terjadi serta dengan akumulasi hasil pendapatan investasi yang berlipat sesuai dengan jenis instrument Investasi yang dipilih. Sebagai contoh : jika ada 2 orang (misalnya A dan B) yang sama-sama melakukan Investasi tetapi A memulainya 5 tahun lebih dahulu dari B. Mereka sama-sama memilih Reksadana Pasar Uang sebagai instrument investasinya, dengan rata-rata 1.yield misalnya 10% per tahun. Si A menyisihkan Rp 500 ribu per bulan sebagai komitmen Investasi jangka panjangnya, sedangkan B mempunyai kemampuan keuangan lebih baik sehingga bisa menabung Rp 1 juta per bulan. Andaikata yield Investasi bernilai sama selama 10 tahun masa berinvestasi bagi A, yang berarti baru 5 tahun masa Investasi bagi B, maka Nilai Investasi A adalah 103 juta sedangkan Nilai Investasi B adalah 78 juta, padahal mereka sama-sama menyisihkan uang sebesar 60 juta (A – 500ribu x 120 bulan, B – 1juta x 60 bulan). Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa kesadaran untuk memulai Investasi sejak dini memberikan dampak yang cukup signifikan untuk memperoleh Nilai Investasi yang lebih besar walaupun dana Investasi yang disisihkan lebih kecil. Tampaknya Anda dikaruniai Tuhan suatu Intelegensi Keuangan yang cukup baik karena Anda juga menginginkan komposisi Portofolio yang bisa menciptakan keamanan, kenyamanan dan keuntungan. 1. Keuntungan utama dari Investasi dalam Logam Mulia seperti Emas adalah kita bisa menggunakannya sebagai Alat Pembayaran yang berlaku di seluruh dunia. Atau bisa dikatakan bahwa Emas adalah suatu bentuk Mata Uang yang Universal karena berlaku di seluruh negara di planet ini. Kelebihan lain dari Emas adalah Nilainya yang cenderung selalu meningkat seiring dengan kenaikan inflasi. Selain itu, dalam keadaaan darurat maka Logam Mulia juga lebih mudah dan ringkas untuk dibawa dibandingkan jika harus membawa uang dalam jumlah besar. Manfaat lain yaitu Nilai Logam Mulia meningkat tanpa merubah bentuk, ukuran dan berat barangnya sehingga lebih efisien. Disamping itu Logam Mulia bisa dirubah bentuknya sesuai keinginan kita tanpa mempengaruhi Nilainya. Tentunya masih banyak keuntungan lain yang bisa diperoleh misalnya: bentuknya menarik, bisa dijadikan perhiasan, gampang diperjualbelikan, mempunyai Nilai Tukar yang sama di seluruh dunia, tingkat resiko investasinya menengah dan lain-lain. Namun demikian, Logam Mulia juga punya kekurangan misalnya membutuhkan tempat penyimpanan yang tidak mudah, Nilainya berbeda berdasarkan tingkat kemurnian atau Karat, tidak mudah untuk dipotong atau dibagi untuk memenuhi keperluan sederhana, tingkat pengembaliannya menengah dan lain sebagainya. 2. Alokasi Investasi Logam Mulia dalam Portofolio kita sangat tergantung kepada profil atau karakteristik kita sendiri. Mengingat keunggulan Logam Mulia yang Nilainya cenderung selalu meningkat searah dengan kenaikan tingkat inflasi maka Investasi Logam Mulia bisa dijadikan sebagai Penyeimbang Positif dalam Portofolio Investasi kita. Atau bisa juga dipergunakan sebagai bagian dari Dana Darurat, dibandingkan jika kita menyimpannya dalam bentuk Uang yang punya sifat sensitif terhadap perubahan inflasi, atau nilainya bersifat fluktuatif jika disimpan dalam jenis Investasi lainnya. Dalam fungsinya sebagai Penyeimbang positif maka bagi orang dengan profile agresif maka alokasi portofolio Logam Mulia akan sangat bermanfaat jika hasil Investasi dari portofolio resiko tinggi tidak sesuai harapan. Namun sebaliknya jika hasil Investasi portofolio resiko tinggi memberikan tingkat pengembalian yang baik maka nilai Investasi Logam Mulia akan lebih meningkatkan yield Investasi kita. Sedangkan jika dipakai sebagai Dana Darurat maka angka alokasi 5%-10% dari total Portofolio bisa menciptakan rasa aman dan nyaman dalam menjalani kehidupan sekaligus memberikan pengembalian Investasi yang cukup menarik. 3. Masih banyak jenis Investasi lainnya yaitu misalnya Investasi Riil seperti menjalankan bisnis, Investasi Properti, atau bentuk Investasi Surat Berharga selai Reksa Dana misalnya Obligasi, Saham, Warran dan lain-lain. Yang perlu diperhatikan dan diwaspadai adalah kita harus mengenal dan memiliki pengetahuan yang lengkap tentang jenis instrument Investasi tersebut sebelum menetapkannya untuk dipilih sebagai kendaraan Investasi kita dan selalu lakukan hedging/perlindungan terhadap semua investasi yang kita ikuti.