Kamis, 09 Mei 2013

GERAKAN EMAS INDONESIA 2

Dampak Gerakan 1000 Rumah Memiliki Emas terhadap Ketahan Ekonomi Mikro sebagai bentuk implementasi dari Gerakan Emas Indonesia

1. PENDAHULUAN


a. Kondisi Ekonomi Indonesia

Kekuatan ekonomi nasional dinilai semakin tertekan. Beberapa indikator dari makro ekonomi mulai melemah. Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan Bank Indonesia. Wakil Ketua DPR Mohamad Sohibul Iman menyebutkan, salah satu indikator tertekannya kekuatan ekonomi nasional adalah kinerja pergerakan nilai tukar mata uang rupiah yang terus memburuk. Nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2012 melemah sekitar 6,7 persen dan menjadi salah satu mata uang yang paling buruk performanya di kawasan Asia. Hingga saat ini, rupiah masih bertengger di kisaran Rp 9.700 per dolar AS. Angka ini meleset dari target yang ditetapkan, yakni Rp 9.300 per dolar AS.
 
Keseimbangan eksternal juga diakui sangat tertekan. Sepanjang 2012, untuk pertama kalinya sejak 1961 Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan hingga mencapai USD 24,2 miliar atau sekitar 2,7 persen dari PDB. Tahun ini, defisit transaksi berjalan diperkirakan terus tertekan. Salah satunya karena neraca perdagangan yang terus defisit. Tidak hanya itu, dilihat dari sisi kekuatan anggaran negara, inflasi dan utang swasta juga menunjukkan kinerja yang kurang menyenangkan. Defisit anggaran terus meningkat seiring peningkatan konsumsi kuota subsidi BBM yang tidak terbendung. Di sisi inflasi, tekanan sudah terlihat menguat pada periode Januari-April di mana inflasi sudah berada di level 6,1%, jauh di atas inflasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
 
b. Perkembangan Laju Inflasi Indonesia

Kondisi inflasi di Indonesia, dalam 3 bulan pertama tahun ini tekanan inflasi di negara kita terus mengalami peningkatan, dari 4,6% di Januari terus meningkat menjadi 5,9% selama Maret 2013. Angka ini belum memperhitungkan kenaikan harga BBM bersubsidi ataupun pembatasan konsumsi BBM bersubsidi. Yang tentunya, dalam jangka pendek akan meningkatkan inflasi hingga 1,6% - 2%, dengan asumsi kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar 30%.  Jadi, salah satu resiko utama dalam perekonomian Indonesia tahun ini adalah peningkatan inflasi.
 

Bank Indonesia (BI) menilai rencana pemerintah menaikkan harga BBM akan memberi tekanan inflasi tahunan sebesar 1,6% jika kenaikan harga BBM diberlakukan, bahkan laporan dari data Indeks Harga Konsumen sampai dengan bulan April di awal tahun 2013 ini saja kenaikan inflasi sudah mencapai 6,1% (sumber : Bank Indonesia | Data Laporan Inflasi berdasarkan perhitungan inflasi tahunan).

c. Penyebab Inflasi

Peningkatan inflasi yang terjadi sekarang ini belum termasuk perhitungan dari kondisi naiknya harga beberapa kelompok makanan, khususnya bawang merah, bawang putih dan cabai, karena suplai di pasar kurang, hal ini sudah dipastikan akan memicu peningkatan inflasi. Ini dia bahaya yang diam-diam  akan menggerogoti kekayaan anda. Bayangkan, ketika Anda berpikir tabungan Anda akan aman-aman saja berada di bank, sejatinya bahaya inflasi tetap mengintai. Perhitungannya sederhana saja. Bila inflasi dalam setahun mencapai 10 persen atau bahkan lebih, bandingkan dengan bagi hasil yang Anda peroleh di bank. Boleh jadi, angkanya masih jauh dari 10 persen dalam setahun.
 
Para ekonom memperkirakan dengan tambahan kebijakan pemerintah membuat dua harga BBM bersubsidi mulai bulan Mei, akan memicu laju inflasi Indonesia sepanjang tahun menjadi lebih dari 7%.  Kondisi krisis seperti sekarang rasanya tak memungkinkan lagi untuk menggenjot pendapatan. Apalagi para pekerja konvensional, bakal makin susah untuk menuntut penghasilan bertambah.
 
Pada kondisi seperti ini, keluh kesah dan sumpah serapah terhadap pemerintah tidak akan menyelesaikan masalah atau keadaan yang sedang terjadi. Kini ibarat perahu yang menghadapi krisis terpaan gelombang tsunami, dimana kita harus siap menghadapi kondisi ekonomi terburuk seperti yang pernah terjadi di tahun 1997 dimana yang kaya bisa mendadak jatuh miskin jika kita masih mengandalkan uang kertas sebagai pelindung pendapatan atau kerja keras kita.

2. GERAKAN EMAS INDONESIA
 
Gerakan Emas Indonesia merupakan satu gerakan moral yang bertujuan untuk membudayakan masyarakat Indonesia gemar menabung emas. Disamping itu juga Gerakan Emas Indonesia merupakan gerakan non-partisan yang ditujukan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menyimpan emas sebagai pengganti uang. Sebagaimana kita ketahui bersama, nilai uang kertas bergantung pada kondisi ekonomi suatu negara dan dunia pada umumnya. Rontoknya nilai tukar rupiah terhadap dollar tahun 1997 memberikan kita pelajaran penting bahwa orang yang tadinya ‘miskin’ bisa mendadak ‘kaya’ karena menyimpan dollar. Namun sebaliknya, orang yang tadinya ‘kaya’ bisa mendadak ‘miskin’ karena transaksi usahanya menggunakan mata uang dollar. Sebelumnya tahun 1965, pemerintah Indonesia pun pernah melakukan redominasi terhadap nilai rupiah secara dramatis. Uang Rp.1.000 hanya bernilai 1 rupiah. Saat itu juga banyak orang kaya mendadak miskin karena nilai asetnya yang tergerus inflasi.
 
Kerugian akibat inflasi terhadap uang kertas sangat tergantung dari negara yang menjamin atau kekuatan ekonomi negara tersebut, yang akibatnya berdampak pada penurunan nilai mata uang. Sebagai contoh dari kondisi yang sangat ekstrim betapa jahatnya inflasi dan nilai kepercayaan sebuah negara terhadap jaminan akan nilai mata uangnya, harga 3 butir telur ayam di negara Zimbabwe mencapai 100 milyar dolar Zimbabwe.
 
Melindungi hasil kerja keras menjadi sesuatu hal yang mutlak harus kita lakukan, dimana setiap tahunnya nilai mata uang kita akan terus turun. Penurunan nilai mata uang sudah dipastikan tidak dapat dihidari lagi sebagai sebab-akibat dari pembangunan yang dilakukan oleh negara kita. Salah satu solusi yang disarankan dikondisi seperti saat sekarang ini adalah, kita harus lebih cermat dan pintar dalam memilah mana kebutuhan dan mana keinginan. Tujuannya agar tetap sekedar bisa bertahan, bahkan diusahakan untuk menyisihkan penghasilan sebagai dana cadangan darurat. Sebenarnya tidak perlu cemas bila kita mau mulai melirik instrumen investasi. Yang paling sederhana dan terbilang paling kuno adalah emas. Emas adalah salah satu bentuk investasi pelindung nilai. Maksudnya, kenaikan harga emas biasanya lebih tinggi dari inflasi per tahun. Dengan begitu, emas bisa dijadikan sebagai salah satu solusi terbaik untuk menjadi tabungan masa depan karena sanggup mengalahkan inflasi. 

3. GERAKAN 1000 RUMAH MEMILIKI EMAS
 
a. Apa itu Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas?
 
Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas merupakan tindak lanjut dari Gerakan Emas Indonesia. Gerakan moral yang dicanangkan oleh PT. Golden Mandiri Investama (GMI) ini akan terus diupayakan bersama-sama dengan Komunitas Investasi Logam Mulia GMI sebagai bentuk tindakan penyelamatan aset atau hasil kerja keras kita dari penyakit “Inflasi”. PT. Golden Mandiri Investama bersama komunitas investasi logam mulia akan terus berusaha untuk mengedukasi sebanyak-banyaknya masyarakat tentang manfaat dan keuntungan emas sebagai alat lindung nilai. Kami menyadari betul bahwa edukasi tentang investasi emas ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah, banyak hambatan yang  pastinya akan menjadi tantangan tersendiri bagi kami terutama dengan banyaknya bermunculan skema investasi yang berkedok investasi emas.
 
Investasi bodong alias investasi bohongan sudah banyak memakan korban. Dari rakyat biasa sampai artis dan pejabat, banyak yang terperdaya. Masih ingat kan kasus penipuan investasi QSAR, Add Farm, TVI express atau Speedline? Masih belum hilang dari ingatan kita tentang jenis penipuan yang terjadi, kini muncul kembali kasus dengan skema yang hampir sama dan banyak beberapa diantaranya menggunakan kata “Syariah” untuk meyakinkan para calon nasabahnya untuk menyimpan dananya, sebut saja Koperasi Langit Biru, GTIS, LEM, PRIMAS dan masih banyak lagi yang sedikit banyak mempengaruhi gerakan yang PT. Golden Mandiri Investama canangkan. Namun, kami tetap yakin dengan adanya kasus seperti ini akan membuat masyarakat semakin pintar dan berhati-hati dalam menentukan atau memilih jenis investasi yang betul-betul aman.
 
b. Tindakan Konkrit Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas
 
Investasi emas pada dasarnya merupakan investasi jangka panjang dan sangat baik jika dijadikan sebagai hedging atau lindung nilai dari pengaruh inflasi dimasa yang akan datang. Seperti halnya yang dilakukan oleh India, menurut vivanews saat ini pemerintah India memfasilitasi rakyaknya untuk mempermudah pembelian emas di 466 cabang  kantor pos di Negara itu, bahkan bagi rakyatnya yang tidak mampu membeli tunai, Negara India juga menyediakan perusahaan-perusahaan public yang memberikan fasilitas kredit kepada warga negaranya untuk memiliki dan menyimpan asset jerih payahnya ke emas bukan “uang rupee”. Begitu juga yang dilakukan oleh PT. Golden Mandiri Investama, melalui Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas ini, GMI (sebutan untuk PT. Golden Mandiri Investama) memberikan satu pelayanan yang dapat memudahkan masyarakat untuk memiliki emas 24K bersertifikat ANTAM dengan cara yang lebih mudah dengan sistem cicil emas bebas bunga dan bebas denda keterlambatan (indiGold), dimana sifat cicilannya tidak mengikat dan bisa dicairkan kapan saja.
 
Ketika masyarakat semakin sadar akan investasi emas yang aman, maka akan semakin melupakan kegiatan “spekulasi emas” yang sudah banyak memakan korban, karena tujuan dari GMI sendiri adalah memberikan edukasi pentingnya investasi emas secara terencana bukan untuk mengajarkan berspekulasi, agar diharapkan ketahanan ekonomi keluarga tidak tergerus inflasi kalau kita hanya menyimpanya di bank dalam bentuk uang kertas/rupiah. Tidak hanya itu, Seiring dengan slogan “GERAKAN EMAS INDONESIA”, GMI sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian Emas  Batangan 24K (Logam Mulia) bersertifikat ANTAM secara fisik (bukan emas di atas kertas) memandang perlu mengupayakan berbagai macam program atau sistem layanan yang akan memudahkan masyarakat memiliki emas tersebut, sejalan dengan motto perusahaan yaitu “Investasi Emas kini lebih mudah, aman dan menguntungkan”.
 
Di bawah ini beberapa Produk dan Layanan yang disediakan oleh PT. Golden Mandiri Investama sebagai bentuk tindakan konkrit dari Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas yang diharapkan mampu menjadi solusi terhadap semua permasalahan yang terjadi ketika kita akan berinvestasi emas batangan 24K bersertifikat ANTAM adalah sebagai berikut :
a.Pembelian Emas secara tunai dengan harga yang kompetitif
b.Pembelian
Emas dengan sistem Gadai Syariah
c.Pembelian
Emas dengan sistem Cicil Emas Bebas Bunga dan Bebas Denda Keterlambatan.
d.Update Harga Emas GMI via Sms Center (bebas Pulsa)
e.Dana Talang Tebus Gadai GRATIS!
f.Monitoring Aset melalui www.gmiclub.com
g.Marketplace
h.Buyback
i.Sinyal Jual
j.Titip emas
k.Konsultasi perencanaan keuangan berbasis emas GRATIS!
l.Workshop atau Seminar investasi emas GRATIS!
 
Dengan fitur-fitur layanan yang disediakan oleh PT. Golden Mandiri Investama ini, diharapkan Gerakan 1.000 Rumah Memiliki emas akan cepat terwujud dan masyarakat semakin mudah untuk memiliki emas tanpa harus memnggangu aktifitas atau kegiatan sehari-harinya.
 
c. Dampak Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas terhadap Ketahanan Ekonomi Nasional
 
Ditengah gencarnya tekanan krisis finansial global yang melanda Eropa dan Amerika Serikat, Indonesia menjadi negara yang terus menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Berbagai indikator makro ekonomi menunjukkan perekonomian Indonesia yang bukan saja mampu bertahan terhadap serangan krisis finansial namun juga terus tumbuh dan menjadi salah satu negara yang pertumbuhannya terus bertahan diatas 6% dalam tiga tahun terakhir pasca pecahnya krisis finansial global tahun 2008.
 
Namun timbul pertanyaan apakah ekonomi Indonesia cukup kuat untuk terus bertahan terhadap dampak krisis finansial yang masih terus berlangsung terutama di kawasan  Eropa dan Amerika Utara. Ketahanan ekonomi nasional seyogyanya dimulai dari ketahanan ekonomi masyarakat secara mikro. Dimana ketahanan ekonomi penduduk Indonesia kuat, maka sudah dipastikan ekonomi Indonesia secara umum akan kuat. Indikator ekonomi mikro ini memberikan  suatu kekuatan ekonomi Indoneisa untuk  bisa tahan terhadap dampak negatif krisis finansial yang masih berlangsung saat ini di dunia.
 
4. PENUTUP
 
Kekahawatiran mengenai krisis finansial global yang kini sedang melanda negara maju di Eropa dan Amerika, memang tidak bisa dikesampingkan. Kondisi ekonomi dunia yang belum sepenuhnya pulih akan berdampak buruk terhadap perkembangan ekonomi di negara lainnya termasuk Indonesia. Namun kekhawatiran tersebut tidak perlu berlebihan, jika kita mulai melakukan pertahanan ekonomi keluarga kita melalui investasi emas.
 
Kepastian investasi dan keamanan investasi sebagai pelindung ekonomi keluarga kita dimasa depan sangat dibutuhkan, melihat ketidakpastian ekonomi Indonesia yang ditandai dengan semakin meningkatnya nilai inflasi dan kebijakan-kebijakan negara yang kadang tidak berpihak kepada rakyat.
 
Investasi emas dalam bentuk fisik atau barang sampai saat ini masih merupakan pilihan investasi yang difavoritkan, mengingat tingkat likuiditas emas lebih baik dibandingkan dengan properti dan lebih low risk bila dibandingkan dengan jenis investasi derivatif. Memang betul, investasi di fisik emas atau Logam Mulia tidak memberikan profit return yang besar bila dibandingkan dengan skema investasi yang lain untuk skala waktu yang pendek (short term), namun investasi di fisik emas lebih menjamin kepastian lindung nilai dari pengaruh inflasi dan memberikan imbas hasil yang baik untuk perencanaan keuangan jangka panjang.
 
Untuk itu, disiplin diri dan komitmen sangat diperlukan disini, jangan sampai niat awalnya berinvestasi, ujung-ujungnya berspekulasi karena mental kita tidak kuat menerima fluktuasi harga emas yang terjadi setiap harinya. Kita harus tetap memegang kunci konsisten agar tetap bisa bertahan melewati ancaman inflasi ini dan mewujudkan apa yang sudah kita rencanakan untuk masa depan yang lebih baik.
 
Kapan Waktu yang tepat untuk berinvestasi Emas?
 
Mungkin pertanyaan ini yang sering di tanyakan oleh semua orang yang ingin investasi emas. Sebelum pertanyaan tersebut kita jawab, ada baiknya kita mundur lagi dengan pertanyaan yang lebih substantif, yaitu: Apa tujuan kita berinvestasi di Logam Mulia? Apakah buat tabungan masa depan? Buat ongkos naik haji? Buat biaya pendidikan anak? Beli rumah? Kendaraan? Dan berapa lama waktu yang kita punya untuk mencapai tujuan tersebut?
 
Dengan menemukan jawaban atas pertanyaan di atas, kemungkinan besar kita jadi bisa menjawab pertanyaan retoris kapan waktu terbaik untuk berinvestasi emas. Yang pasti emas adalah kategori investasi jangka menengah – panjang, dalam artian emas cocok untuk mendukung rencana keuangan yang baru akan kita lakukan pada jangka waktu 3-5 tahun ke atas. Karena emas baru akan menunjukkan keperkasaannya pada rentang waktu minimal 3 tahun.
 

Dengan demikian mestinya kita tidak perlu terlalu khawatir dengan naik turunnya harga harian emas, jika kita sudah paham bahwa emas yang kita beli baru akan kita gunakan pada waktunya nanti 3-5 tahun kedepan, bahkan mungkin 7-10 tahun yang akan datang.
 
Jadi, kapan waktu terbaik untuk membeli emas?
 
Jawabannya adalah “SEKARANG”
 
Jika rencana sudah jelas, uang telah tersedia, maka berapapun harga emas hari ini silahkan dibeli saja. Kita tidak perlu menyesal jika kemudian harga emas keesokan harinya turun sekitar 3-5rb/gr karena memang kita tidak berencana menjual emas keesokan harinya, tapi nanti 3-5 tahun lagi. Kalau kita selalu khawatir dengan naik turunnya harga harian emas, dikhawatirkan kita tidak akan sampai kemana-mana.
 
SELAMAT BERINVESTASI EMAS DEMI MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK!


#Gerakan Emas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar