Rabu, 01 Mei 2013

PERBEDAAN INVESTASI DENGAN SPEKULASI

                                 APA PERBEDAAN INVESTASI DENGAN SPEKULASI??
 
Benyamin Graham, guru dari suhu nya para investor Warren Buffet, mengatakan demikian mengenai investasi :

“an operation which, upon thorough analysis, promises safety of principal and an adequate return. Operations not meeting these requirements are speculative“.

Kalau diartikan dalam bahasa Indonesianya kira-kira seperti ini :

“Sebuah cara kerja melalui analisa yang mendalam menjanjikan keamanan modal pokok dan tingkat keuntungan yang layak atau wajar. Operasi tanpa melibatkan persyaratan tersebut adalah SPEKULASI.”

Dari pemaparan singkat di atas dapat diambil kesimpulan sederhana bahwa: Perbedaan investasi dengan spekulasi adalah dilihat dari oppurtunity cost-nya atau hilangnya suatu kesempatan (peluang) sebagai akibat keputusan memilih yang lain. Semakin besar opprutunity cost yang hilang maka semakin pasti juga bahwa keputusan tersebut adalah suatu spekulasi. Ada juga pihak yang menghubungkan Investasi & Spekulasi dengan waktu & return, bila keputusan penggunaan dana tersebut dilakukan dalam waktu yang singkat untuk mengharapkan hasil yang tinggi maka mereka menyebutnya suatu tindakan Spekulasi, sebaliknya bila penempatan dana tersebut dilakukan dalam waktu yang lama dengan return yang normal (wajar) maka disebut suatu Investasi. Namun return sewajar-nya yang dikaitkan dengan waktu dimaksud, sulit mencari parameter-nya. Karena return tidak selalu ditentukan oleh waktu, bukankah unsur resiko lebih menentukan return.

Investasi emas pada dasarnya merubah pola menabung kita yang tadinya menabung dengan bentuk uang tunai sekarang dikonversikan kedalam bentuk logam mulai 24K. Namun hal yang perlu dipahami dari investasi LM ini adalah perencanaan yang matang, artinya diusahakan untuk menghindari berspekulasi. Berinvestasi hanya untuk mengharapkan kenaikan harga emas akan menjadi boomerang untuk kita nantinya, agar terhindah dari keadaan seperti itu (berspekulasi) diharapkan berinvestasi emas perencanaannya sudah benar-benar matang. Contoh :

1.      Untuk apa tujuan kita berinvestasi emas?
2.      Berapa lama waktu investasi yang diperlukan?
3.      Berapa gram emas yg harus kita siapkan?

Dengan perencanaan yang matang, kita tidak lagi terganggu oleh naik turunnya harga emas harian, misalkan kita beli di harga Rp. 502.000/gram, kemudian hari berikutnya turun 2-3rb/gram, nah! dengan perencanaan yg matang hal demikian tidak akan membuat kita merasa terganggu. Kenaikan harga emas kalau dilihat dari tabel harian memang mengalami koreksi, kadang naik kadang juga turun, kalau kita hanya terfokus pada kenaikan harga emas harian maka kita tidak akan pernah kemana-mana.

Dari pemaparan tentang alasan betapa pentingnya kita berinvestasi emas sebagai pelindung asset nilai diharapkan kita tidak terjebak pada satu sisi dilematis antara berinvestasi atau berspekulasi, banyak sekali yang awalnya berinvestasi dengan tujuan sebagai pelindung nilai aset yang kemudian tanpa disadari berubah menjadi sebuah kegiatan spekulasi yang “tidak cerdik” karena disebabkan oleh pemahaman arti investasi yang minim dan perencanaan yang tidak baik, sehingga bila terjadi kondisi dimana harga emas terjadi penurunan maka serta merta terjadi kepanikan dan pelepasan nilai asset.

“tidak cerdik” yang kami maksud disini adalah satu pemahaman yang salah tentang berinvestasi yang pada akhirnya menyebabkan kita terperosok pada dunia spekulasi, terutama dalam kondisi-kondisi :

1. Berspekulasi dengan berpikir bahwa anda sedang berinvestasi (tidak sadar kalau berspekulasi)
2. Berspekulasi secara serius (menjadi utama karena ajakan atau tergiur dengan nilai profit yang besar) padahal ilmu, pengetahuan dan kemampuannya tidak mencukupi untuk itu.
3. Berspekulasi dalam jumlah besar, padahal sebenarnya kita tidak mampu atau siap untuk kehilangan uang sejumlah itu.

Perbedaan antara Investasi dan Spekulasi, kami tuangkan dalam bentuk tabel di bawah ini :

INVESTASI                                                           SPEKULASI

Perencanaan dilakukan dengan baik          Mengutamakan keuntungan/Profit

Jangka menengah-panjang                                  Jangka pendek

Meminimalisir resiko kerugian                               Resiko besar

Sebagai pelindung nilai asset                       Spirit ingin cepat kaya

Dari banyak literature yang kami baca, hubungan antara investasi dan spekulasi sangatlah tipis, bahkan tidak ada parameter yang bisa membaca dari awal apakah kita sedang berinvestasi atau berspekulasi? Karena semuanya kembali ke rencana awal kita, sehingga yang terpenting dari investasi adalah tetapkan dahulu tujuanya apa? apakah hanya untuk berspekulasi ataukah menyelamatkan nilai uang yang kita peroleh untuk tujuan jangka panjang?. Kalau niatnya untuk ber-spekulasi tentu cara berfikirnya fokus terhadap strategi kapan “jual” dan kapan “beli” dalam rentang waktu yang menyesuaikan kondisi membeli pada harga rendah dan menjual pada harga tinggi. Tetapi bila kita bertujuan untuk investasi jangka panjang misal menabung emas untuk kebutuhan membeli rumah, pergi haji, biaya pendidikan anak sekolah, persiapan pensiun, dll maka emas adalah jawabanya. Karena emas dalam fiqih islam disebut sebagai alat tukar yang adil dan mampu mengimbangi laju inflasi.

Sudah sepantasnya kita kembalikan pada tujuan investasi kita semula yang merupakan jawaban dari semua yang akan diambil dalam menentukan investasi apa yang cocok untuk kita lakukan. Sebagai contoh kalau saya punya uang hari ini dan cukup untuk membeli mobil, pertanyaanya seberapa perlu mobil buat kita dan keluarga apalagi masih ada mobil dinas, maka sebaiknya uang tersebut dibelikan emas batangan 24 karat dan disimpan, nanti pada saatnya kita butuh mobil cukup dengan menjual emas yang kita simpan bisa membeli mobil sejenis bahkan bisa lebih baik, karena dengan minimal kenaikan emas batangan 24K berkisar di 20% per tahunnya atau tergantung rentang waktunya. Atau yang lebih nyata lagi data biaya ONH kalau misalnya pada tahun 2011 kita sudah punya cukup uang untuk bayar ONH sebesar Rp. 34 juta tetapi karena ada sesuatu yang membuat kita belum bisa berangkat, maka berdasarkan harga rilis emas LM PT. Golden Madiri Investama pada akhir tahun 2011 seharga Rp.500rb/gram, maka dapat dibelikan emas LM sebanyak 70 gram (terdiri dari 1 keping emas LM ukuran 50gr, dan 2 keping ukuran 10gr) lalu simpanlah emas tersebut, pada saatnya kita sudah siap tinggal jual emas tersebut maka kita tetap bisa membayar ONH bahkan bisa ada uang sisa kalau melihat tren statistik ONH 5 tahun terakhir ini, karena kenaikan emas jauh lebih tinggi daripada kenaikan ONH.

Gabung Bersama Kami di Komunitas Logam Mulia GMI


#GerakanEmasIndonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar